Selasa, 21 Februari 2012

Kerajaan Sriwijaya ada di Riau????

Candi Muara Takus
 
CEKAU.COM
-Literatur sejarah pernah menyebut, pusat-pusat kerajaan ini berada di Palembang, Jambi, Malaya, Thailand, Jawa, bahkan Kampar, Riau. Jadi dimanakah kedudukan kerajaan Sriwijaya?
 
Para ahli sejarah, arkeolog dan ilmu-ilmu yang terkait, termasuk geologi, pernah silang sengketa soal pusat kerajaan Sriwijaya-kerajaan Melayu tua ini.
Menurut Allatif, pemerhati sejarah Kabupaten Kampar, Riau, ini benar-benar meyakini bahwa pusat kerajaan Sriwijaya itu berada di Kabupaten Kampar, Riau. Pelbagai alasan dan hipotesis ia ungkapkan kepada cekau.com. Bahwa, seorang sarjana Budha asal Benggala, katanya, yang mengembangkan Budha Vajrayana di Tibet dalam kertas Durbodhaloka menyebutkan pemerintahan Sri Cudamanivarmadeva mempersembahkan sebuah Candi Cheng Tien Wan Shou, artinya Candi Bungsu kepada Kaisar Cina pada 1003. Kini Candi Bungsu ini, satu-satunya berada di Candi Muara Takus.
Temuan ini dibuktikan Allatif, pada artefak, tembikar, kendi tempat air suci orang Hindu, piring dankeramik Cina, arca, (ada berbentuk orang, gajah dan harimau) di sekitar Desa Muara Takus.“Temuan-temuan yang bernilai sejarah ini, menunjukkan adanya hubungan dengan kerajaan Sriwijaya”. “Bukti-bukti lain, ternyata menyerupai dari temuan di Mantai, Srilangka dan Barus di Medan,” lanjut pengajar di SMU Kabupaten Kampar ini.

Uniknya, seorang warga menemukan sebuah dayung kapal layar sepanjang 7-12 meter di Desa Air Tiris. Sebuah kompas tertua di dunia dari bahan bambu, dan juga ditemukan batang kayu di bawah tanah berdiameter cincin sumur sepanjang 16 cincin, serta ada pula fosil siput (keong) raksasa sebesar drum dengan panjang 1,5 meter.


Analisis Allatif, temuan unik ini menunjukkan Desa Muara Takus, dulunya sebuah kota kerajaan Sriwijaya dengan pelabuhan besar, diantara dua sungai bermuara. Jauh sebelum dugaan Allatif, sebuah penelitian geomorfologi dengan analisis dan dukungan data yang kuat serta foto udara, telah di kupas Drs Sukmono. Ia arkeolog Indonesia, yang menyebut pusat kerajaan Sriwijaya berada di Jambi.


Bahkan Sukmono “menantang” argumen George Coedes yang menyatakan pusat kerajaan di Palembang. Kisruh ini terungkap pada Kongres Ilmiah Pasifik pada 1957, dipublikasi dalam “
Geomorphology and the location of Criwijaya”, Majalah Ilmu-Ilmu Sastra Indonesia, April 1963.

Yang ditantang Sukmono bukan orang sembarangan. George Coedes seorang arkeolog dan sejarawan Prancis abad ke-20 yang bertunak pada penelitian di wilayah Asia Tenggara. Karya besarnya:
The Indianized States of Southeast Asia, 1968, 1975 dan The Making of South East Asia, 1966. Karya terbesar Sukmono ini terinspirasi dari ahli geomorfologi Belanda, Obdeyn pada 1941-1944.

Obdeyn, menurut Sukmono, mempublikasi seri paper tentang perkembangan geomorfologi Sumatera Selatan dalam Tijdschrift. Kon. Ned. Aardr. Gen No 59-61 – hasil penelitian ini juga digunakan Bemmelen, 1949 dalam adikaryanya “The Geology of Indonesia”.


Yang jelas, hasil kesimpulan Sukmono, kerajaan ini, terkenal sebagai kerajaan maritim tertua di Indonesia dan kerajaan pertama nusantara menguasai wilayah Sumatera, semenanjung Malaya, Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku dan Mindanao.


Lagi-lagi temuan baru ini menuai debat. Adalah Prof Dr Slamet Muljana, arkeolog dari negara yang sama, menulis dalam bukunya “Sriwijaya” tersemat nukilan sejarah dari catatan I-ts’ing (Yi-Jing) pada 635-713. Ia seorang dari tiga penjelajah terkenal dari Cina. Kedua pendahulunya adalah Fa-Hsien dan Hsuan-Tsang. Bagi Slamet, catatan ini sangat kuat. I-ts’ing menulis keberadaan pusat kota Sriwijaya terletak di daerah khatulistiwa. Deskripsi tempat ini jelas: “Apabila orang berdiri tepat pada tengah hari, maka tidak akan kelihatan bayangannya”. "Dari dasar inilah,
banyak bukti menunjukkan, bahwa pusat kerajaan Sriwijaya ada di Desa Muara Takus, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau," jelas Allatif.

Namun sayang, Prof Slamet melepaskan pernyataan I-ts’ing tentang keberadaan kerajaan Sriwijaya mengenai bayang-bayang di welacakra. “Mengapa meniadakan kata-kata ini?” tanya Allatif. “Justru dari sinilah kita merujuk bahwa, letak bayangan dari sinar matahari ini akan bertalian dengan posisi Ibukota Sriwijaya di Kampar, Riau,” yakin Allatif.*

Keberadaan Kampar sebagai pusat Kerajaan Sriwijaya "tergilas" publikasi. Selama ini publik menyangka pusat Kerajaan Sriwijaya ada di Sumatera Selatan (Sumsel) karena lebih banyak publikasi mengenai Sriwijaya oleh orang-orang Sumsel. Namun fakta berbicara lain. Keberadaan Candi Muara Takus membuktikan, pusat Kerajaan Sriwijaya ada di Kampar.

Sebenarnya ada sesuatu yang jauh lebih menarik dari sekadar view yang ditampilkan di kompleks Candi Muara Takus di Desa Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar. Sesuatu yang akan mengubah sejarah.
Tidak hanya sejarah Kampar secara khusus, namun sejarah Melayu di dunia.
Berdasarkan sejarah yang telah disusun di Indonesia, ibukota Kerajaan Sriwijaya berada di Sumsel. Bahkan, menurut sejarah Melayu di Malaysia, pendiri Kerajaan Melaka, yakni Prameswara yang kemudian berganti nama menjadi Muhammad Iskandar Syah berasal dari Sriwijaya yang diyakini berada di Sumsel.

Namun sebagaimana dikatakan Pemerhati dan Peneliti Sejarah Kampar Drs Abdul Latif MM, pandangan tersebut akan berubah. Sebab keberadaan Candi Muara Takus membuktikan lain.  ''Berdasarkan penelitian di dunia, sebuah candi merupakan pusat kerajaan dan pusat keagamaan di kerajaan Hindu/Budha. Jika Candi Muara Takus berasal dari Kerajaan Sriwijaya, dengan demikian pusat Kerajaan Sriwijaya pada zaman dulu berada di Kampar, bukan di Sumsel,'' jelas Latif yang juga seorang budayawan Kampar ini.

Hal yang paling menguatkan bahwa Candi Muara Takus merupakan pusat kerajaan tertua di Asia Tenggara tersebut adalah adanya istana yang berada di sekitar candi pada zaman dahulu. Saat ini istana yang terbuat dari kayu itu tidak ada lagi, terkikis oleh berjalannya waktu. Latif mengungkapkan, istana Sriwijaya telah lama runtuh. ''Dulu ada istana di sekitar candi. Tapi sudah lama runtuh. Masyarakat sekitar tidak ada lagi yang ingat persis tahun berapa istana runtuh saking sudah lamanya,'' urai Latif yang juga merupakan Guru PPKn di SMA 2 Bangkinang dan sudah 16 tahun berkecimpung dalam kegiatan penelaahan sejarah Melayu, terutama di Kabupaten Kampar ini.

Hanya saja, karena publikasi terhadap Kerajaan Sriwijaya sudah terlebih dahulu dilakukan orang-orang Sumsel, pusat Sriwijaya dianggap berada di wilayah Sumsel. Bahkan buku sejarah yang disusun juga memuat demikian. Padahal di Sumsel sendiri tidak pernah ditemukan bekas istana maupun situs sejarah berupa candi. Hanya di Kampar ditemukan situs peninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya berupa candi dan bekas istana yang telah runtuh.
''Daerah Sumsel itu saya kira hanya sebagai daerah perhentian pelabuhan terakhir yang dilakukan orang-orang Kerajaan Sriwijaya,'' ungkap alumni Jurusan PPKn FKIP Universitas Riau ini.

Sebenarnya, Latif sudah memaparkan banyak hal terkait pusat Sriwijaya di Muara Takus pada seminar-seminar kebudayaan di Riau maupun di provinsi lain. Seperti di seminar kebudayaan di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Para akademisi UGM bahkan mendukung pandangan dan fakta yang disampaikan Latif. ''Akademisi UGM mendukung saya. Mereka memberi semangat agar saya terus mempublikasikan mengenai pusat Sriwijaya yang berada di Kampar agar diketahui masyakarat,'' sebut pria kelahiran Kuok 4 Juli 1958 tersebut.  Tidak hanya akademisi UGM yang mendukung pandangan yang menyebutkan pusat Sriwijaya ada di Muara Takus. Sebanyak 16 peneliti dari Belanda yang pernah meneliti di daerah Kampar menyatakan pandangan serupa. ''Hanya saja kurang terekspos ke publik,'' sebut Latif.

Jika hanya diperhatikan sekilas, bagi orang awam, Candi Muara Takus terlihat kurang menarik. Hanya terdapat 3 candi yang dinamakan candi tua, candi bungsu dan candi mahligai yang disebut juga stupa candi. Kompleks candi hanya terlihat berupa onggokan batu warna oranye kemerah-merahan . Di halaman candi yang seluruhnya dipagari besi tipis berwarna silver, ditanami rumput dan tanaman hias berupa bunga asoka. Sedangkan bekas pelabuhan di sekitar candi yang sekarang berupa Sungai Kampar pada tepiannya dibangun panggung sebagai tempat duduk-duduk dan melihat-lihat bagi pengunjung.
Tak jauh dari situ tampaklah bekas-bekas benteng yang dibangun untuk melindungi istana dan Candi Muara Takus. Sebagian benteng sudah tertimbun tanah.

Saat ini bekas benteng yang terlihat hanya berupa tembok-tembok dengan bahan batu yang sama dengan batu candi. Di sekitar lokasi juga terdapat bekas tempat pemandian putri yang sudah berupa onggokan batu. Sedangkan di sekitarnya terdapat tempat berjualan pedagang makanan, minuman dan pakaian bergambar Candi Muara Takus yang dijual kepada pengunjung candi.
Pada sebagian tanah yang diinjak di lokasi kompleks candi menuju bekas tempat pemandian putri didapati batu-batu yang sedikit menyembul ke atas permukaan tanah. Sepertinya batu-batu itu hendak bernafas ke permukaan tanah karena bagiannya yang lain masih tersembunyi di tanah.

Namun bagi pengunjung, candi terlihat kurang menarik sebagai objek wisata. Beberapa pengunjung menyatakan, view candi terlihat kurang menarik. Ahmad Supriadi (31) mengungkapkan, tidak ada sesuatu yang begitu menarik dari candi peninggalan abad 12 Masehi itu. Supriadi mengaku sudah 4 kali mengunjungi candi. Namun yang ia temukan hanya keadaan yang sama, onggokan batu berwarna oranye kemerah-merahan .
''Saya sudah berkali-kali ke sini, tapi terlihat hanya begitu-begitu saja,'' ungkap Supriadi yang ditemui di area candi. Hal yang sama dipaparkan Lina Hardian (27). Lina juga mengungkapkan bahwa candi kurang menarik dari segi view yang ditampilkan. Apalagi candi kurang terkelola dengan baik sebagai objek wisata. ''Kelihatan kurang menarik. Karena tidak dikelola dengan baik,'' tutur Lina.


Terkait Muara Takus yang merupakan pusat Sriwijaya, seharusnya, saran Latif, Pemerintah Kabupaten Kampar bersama Pemerintah Provinsi Riau bekerja sama agar situs Candi Muara Takus dapat menjadi situs warisan dunia yang dijaga UNESCO. Apalagi Blue Annals yang sudah mendunia banyak sekali mengulas mengenai Candi Muara Takus.

Pemerintah, lanjut Latif, dapat mengajukan proposal kepada UNESCO sehingga situs Candi Muara Takus dapat dipelihara dunia. ''Menurut pihak UNESCO, kenapa situs Muara Takus belum masuk daftar situs warisan dunia, karena belum ada disampaikan dari pihak pemerintah kita,'' tutur Latif. Disarankan Latif, pemerintah seharusnya memperjuangkan hal itu karena situs Muara Takus menunjukkan harga diri orang Melayu. Tak hanya Melayu Riau saja, tapi juga Melayu di seluruh dunia. Sebab Kerajaan Melaka yang merupakan cikal-bakal Kerajaan Melayu di seluruh dunia memiliki raja yang berasal dari Kerajaan Sriwijaya yang kemudian masuk Islam.

''Bahkan ada suatu hadist Rasulullah SAW yang menyatakan ada negeri di penjuru angin pada zaman Rasulullah yang nantinya seluruh rakyatnya mengikut ajaran Islam. Negeri penjuru angin saat itu adalah Kerajaan Sriwijaya,'' jelas Latif. Namun sampai saat ini, situs Candi Muara Takus masih kurang dikelola dan kurang terpelihara dengan baik. Bahkan sebagai objek wisata karena keterbatasan anggaran di daerah. Padahal Candi Muara Takus jauh lebih tua dari Candi Borobudur di tanah Jawa.

Pemugaran Candi Muara Takus sendiri hanya dilakukan sekali di zaman pemerintahan Soeharto pada tahun 1975-1978. Setelah itu tidak pernah lagi dilakukan pemugaran. ''Paling-paling hanya ganti batu sedikit saja pada saat ini,'' papar Latif. Menurut Latif, candi tua paling banyak dipugar dibanding candi lainnya. Sedangkan candi bungsu masih asli dan belum pernah dipugar.
Jika digali, sebenarnya masih ada 8 tingkat candi yang berada di bawah tanah bersama harta karun berupa keris, senjata dan tembikar. Seluruh kompleks candi dan area istana Sriwijaya sebenarnya seluas 9 hektar dan candi sendiri terdiri dari 20 stupa. Satu-satunya buku para ahli yang ditulis pada abad 19 yang mengulas tentang ini adalah buku karya Ir Delfard dan J W Yzerman dari Belanda.

Penggalian candi, menurut Latif tidak bisa dilakukan sembarangan karena khawatir terjadi keruntuhan candi. ''Jika situs ini sudah dijaga UNESCO, bisa dilakukan penggalian oleh para ahli. Tapi itu tadi masalahnya. Bahkan di lahan kebun kelapa sawit milik warga yang tak jauh dari candi ada ditemukan penemuan batu candi baru yang menandakan adanya bagian candi di bawah tanah,'' sebut Latif.


Datang Dari India

Kerajaan Sriwijaya yang pada abad 12 berdiri megah di sekitar kawasan Candi Muara Takus. Ratu yang memimpin Sriwijaya bernama Putri Retno Bulan atau disebut juga Putri Indo Dunia. Putri ini berasal dari putri kerajaan di India yang menurut kepercayaan masyarakat setempat, kedatangan putri India ini ke wilayah yang sekarang disebut Desa Muara Takus mulanya berawal dari adanya putri raja dari India yang dilarikan burung elang atau garuda. Namun ada pula versi lain yang mengatakan, putri tersebut diculik dari sebuah kapal yang berlabuh di pelabuhan di sekitar candi yang pada zaman itu masih berupa lautan. Berabad-abad kemudian, lautan mendangkal dan menjadi daratan, surut kemudian menjadi Sungai Kampar saat ini. Putri yang diculik itu bersedia tinggal dengan syarat didirikan candi. Selanjutnya didirikan istana di dekat candi yang akhirnya menjadi Kerajaan Sriwijaya. Putri tersebut kemudian menjadi ratu dan memerintah Sriwijaya. Selain itu, sang ratu juga mengajarkan ajaran Hindu ke masyarakat setempat.

Disebutkan Latif, bisa jadi asal usul garis keturunan masyarakat Kampar berasal dari ibu dikarenakan pemimpin Kerajaan Sriwijaya adalah seorang ratu. ''Karena rajanya seorang perempuan, mungkin hal tersebut adalah cikal-bakal garis keturunan masyarakat Kampar dari ibu,'' ungkap Latif. Itu terjadi sebelum Islam masuk ke wilayah Kampar. Setelah masuknya Islam, seluruh masyarakat Kampar memeluk agama Islam.

Saat ini, ungkap Latif, candi diurus dan diawasi oleh keturunan raja-raja Sriwijaya yang saat ini masih hidup. Yakni Datuk Raja Dua Balai yang tinggal tak jauh dari kompleks candi. ''Keturunan Sriwijaya yang masih ada adalah Datuk Raja Dua Balai. Dia yang 'memegang kunci' Candi Muara Takus ini,'' papar Latif.


Gajah Sembah Candi

Ada peristiwa unik yang terjadi pada malam hari di kawasan Candi Muara Takus. Yakni serombongan gajah yang dipimpin gajah putih menyembah candi pada setiap malam bulan purnama. Gajah yang melaksanakan sembah sujud ke candi ini berjumlah 20-30 gajah. Saat sekawanan gajah ini melakukan sembah, ada penampakan seorang ratu yang dipercaya masyarakat sekitar sebagai arwah Putri Retno Bulan di puncak Candi Tua, salah satu dari 3 candi yang ada di kompleks Candi Muara Takus.

Setelah melakukan sujud, sekawanan gajah ini kemudian berkeliling candi beberapa kali seperti melakukan sebuah ritual. Tidak ada yang tahu maksud ritual yang dilakukan gajah-gajah tersebut. ''Masyarakat tidak ada yang tahu maksud ritual gajah menyembah candi . Tapi gajah sembah candi ini menjadi tontonan masyarakat sekitar setiap bulan purnama,'' sebut Latif.

Namun, sekarang tidak ada lagi ritual sembah candi oleh kawanan gajah. Terakhir, ritual gajah sembah candi terlihat sebelum pembangunan waduk PLTA Koto Panjang dibangun beberapa tahun lalu. ''Sekarang tidak ada lagi gajah, sudah ditembaki karena dibangun kebun sawit masyarakat,'' urai Latif.
Selain peristiwa unik berupa gajah-gajah sembah candi, fakta unik lainnya, lokasi Candi Muara Takus berada pada titik 0 derajat. Berada pada garis Khatulistiwa.  Itu diketahui dari penelitian para ahli dari negara Eropa seperti Belanda yang mengadakan penelitian di Kampar. Entah kebetulan atau ada makna lain dari keberadaan lokasi candi di titik 0 derajat, makna lain tersebut yang belum terbaca sampai sekarang.


Perlu Digali Lebih Dalam

Menilik dari kesalahan penyusunan sejarah, salah satunya asumsi yang menyebutkan pusat Kerajaan Sriwijaya di Sumsel dan ternyata di Desa Muara Takus, perlu kajian lebih dalam lagi terhadap situs peninggalan sejarah yang ada. Salah satunya situs Candi Muara Takus yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Untuk itu, berbagai peninggalan sejarah yang terdapat di Riau, khususnya di Kabupaten Kampar harus di-explore atau digali lebih dalam lagi. Setidaknya itu dikatakan Latif.

Kemudian, berdasarkan kajian geologi, sebagian wilayah Kampar yang berabad-abad silam merupakan sebuah laut berupa selat cukup mengejutkan berbagai pihak. Berabad-abad lalu, laut mengalami pendangkalan dan menjadi daratan yang sekarang menjadi wilayah Kampar.

Kemudian tinggal Sungai Kampar. ''Dulu sewaktu masih berupa laut, pelabuhan besarnya berada di daerah Kuok sekarang. Lewat laut itulah pembangun Kerajaan Sriwijaya dan Candi Muara Takus yang diyakini dari India datang ke wilayah Kampar,'' ungkap Latif. Selain itu, kawasan Kampar yang dulu-dulu sekali merupakan lautan diperkuat adanya kompas bambu dari Dinasti Ming yang ditemukan di Kampar. Kompas bambu adalah sebuah bukti pelayaran laut internasional zaman dahulu.

''Hal itu tidak akan diketahui jika tidak ada kajian mendalam dari segala peninggalan sejarah yang ada,'' urai Latif. Lebih lanjut ditambahkan Latif, tidak banyak orang yang berkeinginan untuk menggali sejarah. Padahal itu merupakan sesuatu yang berharga. Selain untuk mengetahui asal-usul, berbagai pengetahuan baru bisa didapat.

Mengenai explore kebudayaan yang dilakukannya, diakui Latif hanya atas nama pribadi. Penelitian dan kajian yang dilakukannya tidak melalui lembaga penelitian apapun. Bersama teman yang tertarik ikut dengannya, Latif melakukan kajian dan penelitian dengan dana pribadi.  Berbagai temuan hasil penelitiannya dituangkan dalam bentuk tulisan-tulisan di makalah. Selain itu, pemikirannya dalam bidang kebudayaan Melayu sering dipaparkan pada seminar-seminar kebudayaan di mana ia menjadi pembicara.

''Hasil telaah, kajian dan penelitian yang saya temukan baru saya ekspos sebatas di seminar saja. Seperti seminar di UGM, seminar Dunia Melayu Dunia Islam yang dilaksanakan di Pekanbaru 2007 lalu dan paling banyak saat seminar-seminar sejarah Kampar di Bangkinang saat even Pekan Budaya Kampar,'' papar Latif. Pendapat Latif dikuatkan Bupati Kampar Drs Burhanuddin Husin MM. Di Kampar, ungkap Burhanuddin, masih banyak yang perlu di-explore dari berbagai peninggalan sejarah yang ada.

''Dari pengkajian lebih dalam terhadap peninggalan sejarah dapat diketahui asal usul kita sebagai orang Melayu,'' ucap Burhanuddin.  Salah satu peninggalan sejarah yang dapat mengungkap banyak makna adalah situs tertua, situs Candi Muara Takus. Tidak hanya peneliti di tingkat nasional, peneliti asing pun banyak yang tertarik mengkaji situs Muara Takus karena merupakan kerajaan spektakuler, kerajaan tertua di Asia Tenggara. ''Banyak hal yang dapat diungkap dari peninggalan sejarah yang ada di Kabupaten Kampar. Terutama situs Muara Takus ini,'' tutur Burhanuddin.

Oleh karena itu, Burhanuddin mempersilakan pihak manapun untuk meneliti atau mengkaji peninggalan sejarah yang ada di Kampar. Termasuk bagi insan pers yang ingin mengekspos peninggalan sejarah dan menyajikannya ke hadapan publik.

 

(Hasil Wawancara dgn Budayawan Kampar Bapak Abdul Latif)

Minggu, 22 Januari 2012

sejarah hidup shah rukh khan


Shahrukh Khan [google] Shahrukh Khan

Siapapun tak akan ada yang bisa mengira kisah hidupnya. Dilahirkan dengan nama yang berarti muka Sang Raja, Shahrukh Khan pun ternyata berhasil menjadi salah satu orang terkenal sejagad. Dia juga menjadi salah satu pesohor yang selalu mengagungkan persabahatan.

Di India sebenarnya banyak pesohor yang memiliki nama keluarga Khan, seperti Salman Khan, Aamir Khan,  dan Saif Ali Khan. Namun, hanya Shahrukh Khan yang sepertinya mampu menjadi ikon dari Bollywood. Tayangan hiburan
E! pernah memasukkan Shahrukh Khan dalam deretan 101 Lelaki Bertubuh Hot.

Majalah Time memasukkan Shahrukh Khan dalam deretan 20 Pahlawan dari Asia yang berusia di bawah 40 tahun. Belum lagi jika dilihat dari gelar yang diperoleh secara non formal seperti King of Bollywood, The Tom Cruise from India, King Khan dan sebagainya. Khan adalah sosok yang mampu mewakili kesuksesan Bollywood menggantikan tokoh generasi sebelumnya, Amitabh Bhachchan.

Ia terlahir dengan nama Shahrukh Khan pada 2 November 1965, di New Delhi, India. Shahrukh berarti "Muka Sang Raja". Ia dilahirkan dari keluarga Muslim. Ayahnya, Taj Mohammed Khan, adalah seorang pejuang kemerdekaan India. Sedangkan ibunya Lateef Fatima, seorang anak angkat dari Jenderal Shah Nawaz Khan.


Menurut Shahrukh Khan, jika ditelisik lebih jauh keluarga ayah dan ibunya berasal dari Afganistan.   Sejak kecil, belum terbersit bahwa hidupnya akan sukses jika menjalani karier di dunia hiburan. Minat Shahrukh Khan pada seni peran mulai muncul saat ia kuliah di Mass Communications di Universitas Jamia Millia Islamia. Ia mulai muncul ke industri hiburan sekitar tahun 1988 saat membintangi film televisi berjudul Fauji. Sejak saat itu, Shahrukh Khan mulai sering muncul dalam film-film televisi termasuk Circus pada tahun 1989.

Shahrukh Khan mulai membintangi film layar lebar sekitar tahun 1992 dalam film berjudul
Deevana. Film pertama Shahrukh Khan ini sempat menjadi box office dan melambungkan nama Shahrukh Khan ke jajaran aktor-aktor Bollywood yang diperhitungkan. Sampai saat ini tak kurang dari 67 film sudah dibintangi aktor ini termasuk Kuch Kuch Hota Hai, Mohabbatein, dan Rab Ne Bana Di Jodi.

Shahrukh Khan bukan sekadar aktor atau sutradara. Ia sudah menjadi legenda film Bollywood. Sampai saat ini saja tak kurang dari 59 penghargaan sudah diraihnya termasuk dari Filmfare Award, Star Screen Award, International Indian Film Academy Award, Zee Cine Award, Bollywood Movie Award, Global Indian Film Award, dan Apsara Film & Television Producers Guild Award.


Namun jika ditanya kuncinya mendapatkan kesuksesan, Shahrukh selalu menyebutkan dua hal yang paling penting, kerja keras dan menjaga persahabatan. Kerja keras yang disebut-sebut sebagai kunci bahkan sering kali meminta korban pada tubuhnya sendiri. Tak jarang Shahrukh harus mengalami kesakitan akibat kecelakaan saat syuting.


Belum lama ini ia mengalami kecelakaan saat syuting film terbarunya,
DON 2. Bintang My Name Is Khan ini harus melakukan sebuah adegan berbahaya menggunakan kabel. Sayangnya, Khan terjatuh dan menghantam tanah, yang menyebabkan punggung dan sikunya terluka. Walau terluka, Khan 'ngotot' melanjutkan syuting, yang berbuah pahit keesokan harinya. Khan dikabarkan mengalami rasa sakit yang parah akibat kecelakaan syuting, sampai dia tidak bisa menghadiri sesi latihan untuk penampilannya dalam Global Indian Film and TV Awards.

Persahabatan menjadi kunci yang lain dari kesuksesan hidupnya. Lewat persahabatan,  Shahrukh Khan mampu mengembangkan kariernya. Ia tak hanya terlibat dalam satu rumah poduksi saja, tapi juga beberapa rumah produksi. “Saya tak akan pernah bisa membayar apa yang telah mereka (fans) lakukan untuk saya. Mereka telah memberikan cinta kepada saya,” ujar Khan beberapa waktu lalu.

Demikianlah, Khan selalu memaknai berbagai hal yang bisa meningkatkan hubungan antar manusia. Namun, bukan berarti Khan manusia sempurna yang tanpa cacat. Dalam hubungan persahabatan saja, Khan ternyata sempat memiliki "musuh". Ia ternyata pernah menyakiti perasaan aktris Aishwarya Ray. Khan tanpa belas kasihan mendepak Ray dari rumah produksi miliknya beberapa tahun lalu. Shahrukh Khan disebut-sebut mengata-ngatai dengan kalimat yang yang tajam. Bahkan seperti dikutip
Femalefirst, Ray pun bersumpah tidak akan pernah melupakan kejadian tersebut.

Hubungan mereka tambah buruk saat Khan bersama sang istri Gauri Khan memutuskan untuk tidak menghadiri pernikahan Ray dan Abhishek Bachan pada 21 April 2007. Setelah perang urat syaraf bertahun-tahun, hubungan Khan dengan Ray mencair saat bertemu di acara ulang tahun Karan Johar, pemandu acara terkenal di India, pada hari Senin, 25 Mei 2009.


Dalam kehidupan pribadi, Shahrukh termasuk orang yang terbuka. Saat membesarkan kedua anaknya, Aryan Khan dan Suhana Khan ia tidak memaksakan pada satu pandangan, meski ia dan isterinya berbeda agama. Gauri Khan adalah wanita yang lahir dan besar dalam ajaran Hindu. “Dua ajaran itu kami gunakan untuk membesarkan mereka,” ujar Khan.

 

Biodata Shahrukh Khan





  #1 (permalink)  

Biodata Shahrukh Khan :: bestlagu.com
Shahrukh Khan
Shahrukh Khan
Berikut Vibulletin Akan Mengulas Sedikit Tentang Bintang Ternama Asal India Yaitu Shahrukh Khan.

Biodata Singkat Shahrukh Khan


Shahrukh Khan (bahasa Hindi: शाहरुख़ ख़ान, bahasa Urdu: شاہ رخ خان, lahir di New Delhi, 2 November 1965; umur 45 tahun) adalah aktor Bollywood yang membintangi banyak film-film India terlaris. Kuch Kuch Hota Hai adalah salah satu film fenomenalnya yang membuatnya makin dikenal di seluruh dunia. Lahir dari sebuah keluarga muslim, ayahnya bernama Muhammad Mir Taz, dan ibunya Fatimah Begum. Menjalani kuliah S-1 di jurusan ekonomi pada sebuah universitas di India, dan S-2 komunikasi pada sebuah universitas Islam di India. Memulai debutnya sebagai aktor sejak masih duduk di bangku kuliah.


Kisah Kehidupan Shahrukh Khan


Khan lahir pada tahun 1965 menjadi Muslim orang tua keturunan Pathan di New Delhi, India. Ayahnya, Taj Muhammad Khan, adalah seorang aktivis kemerdekaan India dari Peshawar, India Inggris. Menurut Khan, kakek dari ayahnya adalah awalnya dari Afghanistan. Ibunya, Fatima Latif, adalah putri angkat Shah Nawaz Khan Mayor Jenderal dari Janjua Rajput marga, yang menjabat sebagai Jenderal dalam Tentara Nasional India Subash Chandra Bose


ayah Khan datang ke New Delhi dari Qissa Khawani Bazaar di Peshawar sebelum partisi India, sementara keluarga ibunya datang dari Rawalpindi, British India. Khan memiliki kakak bernama Shehnaz.


Tumbuh di lingkungan Rajendra Nagar,Khan dihadiri Sekolah St Columba mana ia dicapai dalam olahraga, drama, dan akademisi. Dia memenangkan Sword of Honour, sebuah penghargaan tahunan yang diberikan kepada siswa terbaik yang mewakili semangat sekolah. Khan kemudian menghadiri College Hansraj (1985-1988) dan meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi (honours). Meskipun ia mengejar gelar Master dalam Komunikasi Misa di Jamia Millia Islamia, ia kemudian memilih keluar untuk membuat karirnya di Bollywood.


Setelah kematian orang tuanya, Khan dipindahkan ke Mumbai pada 1991 Pada tahun yang sama, sebelum film itu dirilis, ia menikah Gauri Chibber, seorang Hindu, dalam sebuah upacara pernikahan tradisional Hindu pada tanggal 25 Oktober 1991. Mereka memiliki dua anak, putra Arya (b. 1997) dan putri Suhana (b. 2000). Menurut Khan, sementara ia sangat percaya kepada Allah, ia juga nilai-nilai agama istrinya. Di rumah, anak-anaknya mengikuti kedua agama, dengan Al Qur'an yang terletak di sebelah dewa-dewi Hindu .


Pada tahun 2005, Nasreen Munni Kabir memproduksi dua bagian dokumenter pada Khan, berjudul The Inner dan Outer Dunia Shah Rukh Khan. Menampilkan 2004 nya tur konser Temptations, film kontras dunia batin Khan keluarga dan kehidupan sehari-hari dengan dunia luar karyanya. Membaca buku Masih Khan, yang rincian kehidupan keluarganya, dirilis pada tahun 2006. Buku lain Anupama Chopra oleh, Raja Bollywood: Shahrukh Khan dan menggoda dunia sinema India, dirilis pada tahun 2007. Ini menggambarkan dunia Bollywood melalui kehidupan Khan .. Kekayaan bersih Khan diperkirakan lebih dari 2.500 crore (US $ 557.500.000).


Awal Karier Shahrukh Khan


Khan belajar bertindak di bawah dirayakan Teater Direktur Barry John di Delhi Teater Kelompok Aksi (TAG). Pada tahun 2007, John berkomentar demikian pada bekas muridnya, "pergi Kredit untuk pengembangan fenomenal sukses dan pengelolaan karir Shahrukh untuk superstar sendiri." Khan mulai menembak untuk Dariya serial televisi Lekh Tandon itu Dil, tetapi penundaan yang berarti bahwa ia melakukan debut aktingnya dengan seri, televisi 1988 Fauji, memainkan peran utama Komando Abimanyu Rai . Dia melanjutkan untuk tampil di serial televisi lainnya, seperti, seri 1989 Circus Aziz Mirza, yang digambarkan kehidupan sirkus Pada tahun yang sama,. Khan juga memiliki peran kecil dalam film bahasa Inggris yang dibuat-untuk-televisi, Pada Yang Memberikan itu Annie Mereka Ones, yang didasarkan pada kehidupan di Delhi University dan ditulis oleh Arundhati Roy. Ketika Khan muncul dalam orang-teleserials, orang ditemukan dalam dirinya beberapa kemiripan dengan aktor Dilip Kumar dan juga dibandingkan dengan gaya aktingnya yang terakhir .


1990

Setelah pindah dari New Delhi ke Mumbai pada 1991,Khan membuat debut film Bollywood di Deewana (1992). Film ini menjadi hit box office, dan meluncurkan karirnya di Bollywood . Kinerja-Nya dia memenangkan Penghargaan Filmfare Debut Terbaik Pria. Dia pergi ke bintang di Maya Memsaab, yang menghasilkan kontroversi karena penampilannya dalam sebuah adegan "eksplisit" seks di film.

Pada tahun 1993, Khan memenangkan pujian untuk penampilannya dalam peran jahat sebagai kekasih obsesif dan pembunuh, masing-masing, di hits box office, Darr dan Baazigar Dalam entri Khan dalam "Encyclopedia of Cinema Hindi" Encyclopedia Britannica. Dinyatakan bahwa "dia menantang citra pahlawan konvensional di kedua film dan menciptakan versi sendiri dari pahlawan revisionis." Darr menandai kolaborasi pertama dengan pembuat film terkenal Yash Chopra dan panjinya Yash Raj Films, produksi terbesar perusahaan di Bollywood. Baazigar, yang melihat seorang penuntut Khan menggambarkan ambigu yang pembunuhan pacarnya, penonton terkejut dengan India merupakan pelanggaran yang tak terduga dari standar Bollywood rumus . Penampilannya memenangkan Filmfare pertama Penghargaan Aktor Terbaik. Pada tahun yang sama, Khan memainkan peran seorang musisi muda di Kundan Shah Kabhi Haan Kabhi Naa, suatu kinerja yang membuatnya mendapatkan sebuah Filmfare Critics Award untuk Best Performance. Khan mengatakan bahwa ini semua-waktu favorit di antara film yang telah bertindak masuk Pada tahun 1994, Khan sekali lagi memainkan peran kekasih / psiko 's obsesif dalam Anjaam, co-Madhuri Dixit dibintangi bersama. Meskipun film itu tidak sukses box office, kinerja Khan membuatnya mendapatkan Filmfare Award penjahat terbaik.


Pada tahun 1995, Khan membintangi dua hits terbesar tahun di India. Rilis pertamanya adalah Rakesh Roshan yang Karan Arjun. Film, yang ditangani dengan reinkarnasi, menjadi film terlaris kedua tertinggi tahun . Dia mengikutinya dengan debutnya sebagai sutradara Aditya Chopra, romansa Dilwale Dulhania Le Jayenge. Sebuah sukses kritis dan komersial utama, film menjadi top-terlaris produksi tahun di India.Pada tahun 2007, memasuki tahun kedua belas di bioskop Mumbai. Pada saat itu film telah kotor lebih dari 12 miliar rupee, menjadikannya salah satu blockbuster terbesar India film . Dilwale Dulhania Le Jayenge memenangkan sepuluh Penghargaan Filmfare, dan kinerja Khan sebagai NRI muda yang jatuh untuk karakter Kajol sementara pada liburan kuliah, dia memenangkan Penghargaan Aktor Terbaik keduanya. Pada tahun 2005, film Indiatimes peringkat film antara 25 Harus Lihat Film Bollywood, mengutip sebagai "trendsetter macam". Dalam review retrospektif tahun yang sama dengan Rediff, Raja Sen menyatakan, "Khan memberikan kinerja luar biasa, mendefinisikan Lover untuk 1990-an dengan Panache besar. Dia keren dan kurang ajar, tapi cukup tulus untuk menarik junta Kinerja itu sendiri adalah, seperti yang terbaik dalam bisnis ini,. bermain cukup baik untuk tampil sebagai usaha, sebagai non-akting. "


1996 adalah tahun yang mengecewakan bagi Khan karena semua film-filmnya dirilis tahun itu gagal melakukannya dengan baik di box office. Hal ini, bagaimanapun, diikuti dengan kembali pada tahun 1997. Dia melihat keberhasilan dengan Pardes sosial Subhash Ghai itu drama - salah satu hits terbesar tahun ini -. Dan komedi Aziz Mirza Ya Boss, fitur cukup sukses Proyek kedua-Nya dengan Yash Chopra sebagai direktur, Dil To Pagal Hai menjadi yang tahun kedua tertinggi terlaris film, dan ia memenangkan penghargaan ketiga Filmfare Best Actor untuk perannya sebagai sutradara panggung yang jatuh cinta dengan salah satu aktris yang baru.


Pada tahun 1998, Khan membintangi debut sutradara Karan Johar itu, Kuch Kuch Hota Hai, yang merupakan hit terbesar tahun ini . Kinerja-Nya dia memenangkan penghargaan Aktor Terbaik keempat di Filmfare tersebut. Dia memenangkan pujian kritis untuk penampilannya dalam Mani Ratnam yang Dil Se. Film ini tidak melakukan dengan baik di box office India, meskipun sukses komersial luar negeri . Hanya merilis Khan pada tahun 1999, Baadshah, adalah grosir rata-rata.


2000

Khan di Zee Karnaval di Sun Tech City, Singapura, pada tahun 2008
Khan keberhasilan dilanjutkan dengan tahun 2000 film Aditya Chopra, Mohabbatein, co-dibintangi Amitabh Bachchan. Hal itu juga di box office, dan kinerja Khan sebagai dosen dia memenangkan Penghargaan Kritikus kedua untuk Best Performance. Dia juga membintangi Mansur Khan film aksi Josh. Film ini dibintangi Khan sebagai pemimpin sebuah geng Kristen di Goa dan Aishwarya Rai sebagai saudara kembarnya, dan juga sukses box office.

Pada tahun yang sama, Khan mendirikan rumah produksi sendiri, Dreamz Juhi Chawla terbatas dengan (lihat di bawah). Kedua Khan dan Chawla membintangi film pertama dari rumah produksi mereka, Phir Bhi Dil Hai Hindustani . Kolaborasinya dengan Karan Johar dilanjutkan pada tahun 2001 dengan drama keluarga Kabhi Khushi Kabhie Gham yang merupakan pukulan kedua terbesar tahun ini. Dia juga menerima ulasan menguntungkan untuk penampilannya sebagai Kaisar Asoka dalam epik sejarah, Asoka, rekening sebagian fiksi tentang kehidupan Ashoka (304 SM-232 SM) Agung .


Pada tahun 2002, Khan menerima pujian untuk memainkan peran judul dalam penghargaan pemenang periode asmara Sanjay Leela Bhansali, Devdas. Ini adalah film adaptasi Hindi ketiga terkenal baru Sharat Chandra Chattopadhyay dari nama yang sama, dan muncul sebagai salah satu hits terbesar tahun itu . Khan juga membintangi Salman Khan dan Madhuri Dixit dalam Hum keluarga-drama Tumhare Hain Sanam, yang melakukannya dengan baik di box office. Pada tahun 2003, Khan membintangi drama romantis cukup sukses, Chalte Chalte. Pada tahun yang sama, ia membintangi film yg terlalu sentimentil itu, Kal Ho Naa Ho, yang ditulis oleh Karan Johar dan diarahkan oleh Nikhil Advani. Kinerja Khan dalam film ini sebagai seorang pria dengan penyakit jantung yang fatal dihargai. Film ini terbukti menjadi salah satu hits terbesar tahun ini di India dan tekan Bollywood terbesar di pasar luar negeri.


Tahun 2004 merupakan tahun yang sangat baik untuk Khan, baik secara komersial dan kritis. Dia membintangi debut sutradara Farah Khan, komedi aksi Main Hoon Na. Film ini melakukannya dengan baik di box office. Dia kemudian memainkan peran seorang perwira India, Veer Pratap Singh di saga cinta Yash Chopra Veer-Zaara, yang merupakan hit terbesar tahun 2004 di kedua India dan luar negeri . Film ini menceritakan kisah cinta Veer dan seorang wanita Pakistan Zaara Haayat Khan, Preity Zinta dimainkan oleh. Kinerja Khan dalam film dia memenangkan penghargaan di beberapa upacara penghargaan. Pada tahun yang sama, ia menerima pujian kritis untuk penampilannya dalam drama Swades Ashutosh Gowariker itu. Dia dinominasikan untuk Penghargaan Aktor Terbaik Filmfare untuk semua tiga rilis pada tahun 2004, memenangkan untuk Swades.


Pada tahun 2006, Khan berkolaborasi dengan Karan Johar untuk keempat kalinya dengan Alvida Na Kabhi melodrama Kehna. Hal itu juga di India dan banyak lagi di pasar luar negeri, menjadi hit Bollywood terbesar di pasar luar negeri dari semua waktu rilis kedua-Nya bahwa tahun melihatnya bermain peran judul dalam film aksi Don:. The Chase Dimulai Sekali lagi, sebuah remake dari 1978 hit Don. Film ini sukses.


Khan keberhasilan dilanjutkan dengan film lebih sangat populer beberapa. Salah satu karya yang paling sukses adalah pemenang penghargaan 2007 beberapa film, Chak De! India, sekitar perempuan di India adalah tim hoki nasional. Produktif lebih dari Rs 639.000.000, Chak De! India menjadi film terlaris ketiga tertinggi tahun 2007 di India dan memenangkan lagi penghargaan Aktor Filmfare Best Khan . Film ini sukses kritis utama.


Pada tahun yang sama Khan juga membintangi 2007 Film Farah Khan, Om Shanti Om. Film ini muncul sebagai film terlaris tertinggi tahun ini di India dan pasar luar negeri, dan menjadi produksi tertinggi yang pernah terlaris India sampai saat itu . Ini dia mendapat nominasi lain untuk Aktor Terbaik pada upacara Filmfare. 2008 rilis Nya, drama romantis Rab Ne Bana Di Jodi sukses box office. Satu-satunya rilis Billu 2009 di mana ia bermain film yang megabintang Saahil Khan yang bersatu kembali dengan teman masa kecilnya Billu dimainkan oleh Irrfan Khan.


2010-an

Khan bertemu dengan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, pada set Ra.One
Film berikutnya Khan adalah My Name Is Khan, kolaborasi keempat dengan sutradara Karan Johar dan film keenam di mana ia dipasangkan dengan Kajol. Syuting dimulai pada Desember 2008 di Los Angeles dan berakhir pada bulan Oktober 2009. Sementara di satu syuting di Los Angeles, bersama dengan istrinya Gauri dan direktur Karan Johar, ia mengambil istirahat dari film untuk menghadiri Globe Awards ke-66 Emas, diadakan di Los Angeles, pada 11 Januari 2009, di mana ia diperkenalkan sebagai Raja Bollywood .

Khan diperkenalkan Slumdog Millionaire, sebuah film dia sebelumnya menolak, bersama dengan bintang dari film, Freida Pinto. My Name Is Khan dirilis pada 12 Februari 2010 . Berdasarkan kisah nyata, dan mengatur dengan latar belakang persepsi tentang Islam pasca serangan 11 September, My Name Is Khan Khan sebagai bintang Rizwan Khan, seorang pria Muslim yang menderita Asperger sindrom yang menetapkan perjalanan di seluruh Amerika pada misi untuk bertemu Presiden negara dan membersihkan namanya. Selama kunjungan promosi ke Amerika Serikat, Khan ditahan di Bandara Newark, New Jersey karena kesamaan nama terakhir ke teroris dikenal Setelah rilis, film ini mendapat review positif dari kritikus dan menjadi yang tertinggi-terlaris Bollywood. film sepanjang masa di pasar luar negeri. Khan memenangkan Filmfare Award untuk kedelapan Aktor Terbaik untuk perannya, sehingga bergabung dengan Dilip Kumar sebagai pemegang rekor dalam kategori ini. Jay Wesissberg dari Variety menulis, "Khan menggunakan laku yang terkait dengan Asperger - mata dihindari, langkah empuk, tergagap pengulangan teks hafal - belum menangkap kepribadian di bawah kondisi dalam kinerja menonjol yakin untuk menerima segel emas Autism Society dari persetujuan ".

Rilis terbarunya adalah fiksi ilmiah Anubhav Sinha Ra.One berlawanan Kareena Kapoor, yang dirilis pada tanggal 26 Oktober 2011.

Film Yang Dibintangi Shahrukh Khan


My Name is Khan (2010)

Main Hoon Na (2004)
Chalte Chalte (2003)
Kabhi Kushi Kabhie Gham (2001)
Mohabbatein (2000)
Kuch Kuch Hota Hai (1998)
Dilawale Dulhania Le Jayenge (1995)
Kal Ho Na Hoo (2004)
Kabhi Alvida Naa Kehna (2006)
Rab Ne Bana Di Jodi (2008)
Josh (2000)
Dil To Pagal hai (1998)
Duplicate (1998)
Dil Se (1998)
Koyla (1997)
Devdas (2002)

Film Yang Diproduseri Shahrukh Khan


Phir Bhi Dil Hai Hindustani (2000)

Asoka (2001)
Chalte Chalte (2003)
Main Hoon Na (2004)
Kaal (2005)
Paheli (2005)
Om Shanti Om (2007)
Billu (2009)
Always Kabhi Kabhi (2011)
Ra.One (2011)

Single Shahrukh Khan


Utama untuk hoon Pagal-Baadshah(1999)

Apun Bola'- Josh(2000)
Khaike paan Banaraswala-Don - The Chase Begins Again(2006)
Ek Hockey Doongi Rakhke-Chak De India(2007)
Sattar Menit-Chak De India(2007)

Penampilan Televisi Yang Dihadiri Shahrukh Khan


'Dariya Dil (1988)

Fauji (1988) sebagai Abimanyu Rai
Doosra Keval (1989)
'Circus (1989)
Di mana Annie Gives It Mereka Ones (1989)
Idiot (1991) sebagai Pawan Raghujan
Kareena Kareena (2004) sebagai penampilan khusus
Rendezvous dengan Simi Garewal sebagai bintang tamu
Koffee with Karan (2004-2007) sebagai bintang tamu (3 episode)
Kaun Banega Crorepati (2007) sebagai tuan rumah
Jjhoom india (2007) sebagai bintang tamu
Nach Baliye (2008) sebagai bintang tamu
Kya Aap Paanchvi Pass Se Tez Hain ? (2008) sebagai bintang tamu
Oye! It's Jumat ! (2009) sebagai bintang tamu
Tere Mere Beach Mein (2009) sebagai bintang tamu
Asal (2009)

Film Yang Diproduksi Shahrukh Khan


Kuch Kuch Hota Hai(1998)

Main Hoon Na(2004)
Kabhi Alvida Naa Kehna(2006)
Chak De India(2007)
Om Shanti Om(2007)

Acara Televisi Yang Dibawakan Shahrukh Khan


Pada tahun 2007, Khan menggantikan Amitabh Bachchan sebagai tuan rumah seri ketiga dari permainan Kaun Banega acara populer Crorepati, versi India yang ingin menjadi Millionaire Para sebelumnya telah diselenggarakan acara selama lima tahun dari 2000.? - 05. Pada tanggal 22 Januari 2007, Kaun Banega Crorepati ditayangkan dengan Khan sebagai tuan rumah baru dan kemudian berakhir pada tanggal 19 April 2007.


Pada tanggal 25 April 2008, Khan mulai permainan tuan acara Kya Aap Paanchvi Se Tez Hain Lulus?, Versi India Apakah Anda Smarter Ketimbang Grader 5?, yang episode terakhir adalah telecasted pada 27 Juli 2008, dengan Lalu Prasad Yadav sebagai tamu khusus.


Pada 1 Februari 2011, ia mulai hosting yang Zor Ka Jhatka: Wipeout total, versi India dari Wipeout game show Amerika, pada Bayangkan TV. Acara ini berakhir pada tanggal 25 Februari 2011 dengan Punjabi Kushal sebagai pemenang.


Karier Produser Shahrukh Khan


Khan berpaling produser ketika ia mendirikan sebuah perusahaan produksi bernama Dreamz terbatas dengan Juhi Chawla dan sutradara Aziz Mirza pada tahun 1999. Dua pertama dari film yang diproduksi dan membintangi:. Phir Bhi Dil Hai Hindustani (2000) dan Asoka (2001) adalah kegagalan box office Namun, film ketiga sebagai produser dan bintang, Chalte Chalte (2003), terbukti hit box office.


Pada tahun 2004, Khan mendirikan perusahaan lain produksi, Merah Cabe Hiburan, dan diproduksi dan membintangi Hoon Na Utama, tekan lagi Tahun berikutnya,. Ia diproduksi dan membintangi film fantasi Paheli, yang tidak buruk [59]. Meskipun demikian, masuknya resmi India ke Academy Awards untuk dipertimbangkan untuk Film Berbahasa Asing Terbaik, tapi tidak lulus seleksi akhir. Juga pada tahun 2005, Khan co-diproduksi film Kaal horor supranatural dengan Karan Johar, dan melakukan jumlah item untuk film dengan Malaika Arora Khan. Kaal itu cukup sukses di box office . Perusahaannya telah lebih jauh berjalan untuk menghasilkan Om Shanti Om (2007) yang muncul sebagai produksi tertinggi yang pernah terlaris India sampai saat itu. Billu (2009), Selalu Kabhi Kabhi (2011), serta rilis mendatang nya Ra.One dan Don 2: Chase Berlanjut.


Selain produksi film, perusahaan juga memiliki sebuah studio efek visual yang dikenal sebagai Merah Cabe vfx. Hal ini juga berkelana ke produksi televisi konten, dengan acara seperti, The Hadirin Pertama, Ghar Ki Baat Hai, dan Ksatria dan Malaikat. Iklan televisi juga diproduksi oleh perusahaan.


Pada tahun 2008, Merah Cabe Hiburan menjadi pemilik Penunggang Ksatria Kolkata dalam kompetisi kriket IPL BCCI-didukung.


Foto Shahrukh Khan

Spoiler for Foto Shahrukh Khan:

Spoiler for Foto Shahrukh Khan:

Spoiler for Foto Shahrukh Khan:

Spoiler for Foto Shahrukh Khan:

Spoiler for Foto Shahrukh Khan:



 
Reply With Quote

riwayat hidup iwan fals


 Virgiawan Listanto (lahir 3 September 1961 di Jakarta) adalah seorang penyanyi beraliran balada yang menjadi salah satu legenda hidup di Indonesia.
Lewat lagu-lagunya, ia ‘memotret’ suasana sosial kehidupan Indonesia (terutama Jakarta) di akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya tetapi juga sejumlah pencipta lain.
Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional, Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olah raga.
Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum ‘akar rumput’. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar diseluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan Oi. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals. Hingga
Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di Bandung, kemudian ikut saudaranya di Jeddah, Arab Saudi selama 8 bulan. Bakat musiknya makin terasah ketika ia berusia 13 tahun, di mana Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu. Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalama paduan suara sekolah.
Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi, Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul, namun album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen. Album ini sekarang menjadi buruan para kolektor serta fans fanatik Iwan Fals.
Setelah dapat juara di festival musik country, Iwan ikut festival lagu humor. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, Nana Krip dan diproduksi oleh ABC Records, tapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan Musica Studio. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4-5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.
Iwan tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah ke rumah, kadang di Pasar Kaget atau Blok M. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Ia kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987. Saat acara Manasuka Siaran Niaga disiarkan di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI. Ketika anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun 1985, kegiatan mengamen langsung dihentikan.
Selama Orde Baru, banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya dianggap dapat memancing kerusuhan. Pada awal karirnya, Iwan Fals banyak membuat lagu yang bertema kritikan pada pemerintah. Beberapa lagu itu bahkan bisa dikategorikan terlalu keras pada masanya, sehingga perusahaan rekaman yang memayungi Iwan Fals enggan atau lebih tepatnya tidak berani memasukkan lagu-lagu tersebut dalam album untuk dijual bebas. Belakangan Iwan Fals juga mengakui kalau pada saat itu dia sendiri juga tidak tertarik untuk memasukkan lagu-lagu ini ke dalam album.[rujukan?]
Rekaman lagu-lagu yang tidak dipasarkan tersebut kemudian sempat diputar di sebuah stasiun radio yang sekarang sudah tidak mengudara lagi. Iwan Fals juga pernah menyanyikan lagu-lagu tersebut dalam beberapa konser musik, yang mengakibatkan dia berulang kali harus berurusan dengan pihak keamanan dengan alasan lirik lagu yang dinyanyikan dapat mengganggu stabilitas negara.[rujukan?] Beberapa konser musiknya pada tahun 80-an juga sempat disabotase dengan cara memadamkan aliran listrik dan pernah juga dibubarkan secara paksa hanya karena Iwan Fals membawakan lirik lagu yang menyindir penguasa saat itu.
Pada bulan April tahun 1984 Iwan Fals harus berurusan dengan aparat keamanan dan sempat ditahan dan diinterogasi selama 2 minggu gara-gara menyanyikan lirik lagu Demokrasi Nasi dan Pola Sederhana juga Mbak Tini pada sebuah konser di Pekanbaru. Sejak kejadian itu, Iwan Fals dan keluarganya sering mendapatkan teror.[rujukan?] Hanya segelintir fans fanatik Iwan Fals yang masih menyimpan rekaman lagu-lagu ini, dan sekarang menjadi koleksi yang sangat berharga.
Saat bergabung dengan kelompok SWAMI dan merilis album bertajuk SWAMI pada 1989, nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits Bento dan Bongkar yang sangat fenomenal. Perjalanan karir Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata Takwa pada 1990 yang didukung penuh oleh pengusaha Setiawan Djodi. Konser-konser Kantata Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia.[rujukan?]
Setelah kontrak dengan SWAMI yang menghasilkan dua album (SWAMI dan SWAMI II) berakhir, dan disela Kantata (yang menghasilkan Kantata Takwa dan Kantata Samsara), Iwan Fals masih meluncurkan album-album solo maupun bersama kelompok seperti album Dalbo yang dikerjakan bersama sebagian mantan personil SWAMI.
Sejak meluncurnya album Suara Hati pada 2002, Iwan Fals telah memiliki kelompok musisi pengiring yang tetap dan selalu menyertai dalam setiap pengerjaan album maupun konser. Menariknya, dalam seluruh alat musik yang digunakan baik oleh Iwan fals maupun bandnya pada setiap penampilan di depan publik tidak pernah terlihat merek maupun logo. Seluruh identitas tersebut selalu ditutupi atau dihilangkan. Pada panggung yang menjadi dunianya, Iwan Fals tidak pernah mengizinkan ada logo atau tulisan sponsor terpampang untuk menjaga idealismenya yang tidak mau dianggap menjadi wakil dari produk tertentu.[rujukan?]
Keluarga
Iwan lahir dari Lies (ibu) dan mempunyai ayah tiri Haryoso (almarhum). Iwan menikahi Rosanna (Mbak Yos) dan mempunyai anak Galang Rambu Anarki (almarhum), Annisa Cikal Rambu Basae, dan Rayya Rambu Robbani.
Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi trade mark ayahnya. Galang kemudian menjadi gitaris kelompok Bunga dan sempat merilis satu album perdana menjelang kematiannya.
Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul Galang Rambu Anarki pada album Opini, yang bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga barang sebagai imbas dari kenaikan harga BBM pada awal tahun 1981 yaitu pada hari kelahiran Galang (1 Januari 1981).
Nama Cikal sebagai putri kedua juga diabadikan sebagai judul album dan judul lagu Iwan Fals yang terbit tahun 1991. Sebelumnya Cikal juga pernah dibuatkan lagu dengan judul Anissa pada tahun 1986. Rencananya lagu ini dimasukkan dalam album Aku Sayang Kamu, namun dibatalkan. Lirik lagu ini cukup kritis sehingga perusahaan rekaman batal menyertakannya. Pada cover album Aku Sayang Kamu terutama cetakan awal, pada bagian penata musik masih tertulis kata Anissa.
Galang Rambu Anarki meninggal pada bulan April 1997 secara mendadak yang membuat aktivitas bermusik Iwan Fals sempat vakum selama beberapa tahun. Galang dimakamkan di pekarangan rumah Iwan Fals di desa Leuwinanggung, Cimanggis, Depok Jawa Barat. Sepeninggal Galang, Iwan sering menyibukkan diri dengan melukis dan berlatih bela diri.(
Pada tahun 2002 Iwan mulai aktif lagi membuat album setelah sekian lama menyendiri dengan munculnya album Suara Hati yang di dalamnya terdapat lagu Hadapi Saja yang bercerita tentang kematian Galang Rambu Anarki. Pada lagu ini istri Iwan Fals (Yos) juga ikut menyumbangkan suaranya.
Sejak meninggalnya Galang Rambu Anarki, warna dan gaya bermusik Iwan Fals terasa berbeda. Dia tidak segarang dan seliar dahulu. Lirik-lirik lagunya terkesan lebih dewasa dan puitis.[rujukan?] Iwan Fals juga lebih banyak membawakan lagu-lagu bertema cinta baik karangannya sendiri maupun dari orang lain.
Pada tanggal 22 Januari 2003, Iwan Fals dianugrahi seorang anak lelaki yang diberi nama Rayya Rambu Robbani. Kelahiran putra ketiganya ini seakan menjadi pengganti almarhum Galang Rambu Anarki dan banyak memberi inspirasi dalam dunia musik seorang Iwan Fals.[rujukan?]
Di luar musik dan lirik, penampilan Iwan Fals juga berubah total. Saat putra pertamanya meninggal dunia Iwan Fals mencukur habis rambut panjangnya hingga gundul. Sekarang dia berpenampilan lebih bersahaja, rambut berpotongan rapi disisir juga kumis dan jenggot yang dihilangkan. Dari sisi pakaian, dia lebih sering menggunakan kemeja yang dimasukkan pada setiap kesempatan tampil di depan publik, sangat jauh berbeda dengan penampilannya dahulu yang lebih sering memakai kaus oblong bahkan bertelanjang dada dengan rambut panjang tidak teratur dan kumis tebal.
Peranan istrinya juga menjadi penting sejak putra pertamanya tiada. Rossana menjadi manajer pribadi Iwan Fals yang mengatur segala jadwal kegiatan dan kontrak. Dengan adanya Iwan Fals Manajemen (IFM), Fals lebih profesional dalam berkarir.
SEJARAH LOGO Oi dan PROFIL PEMBUATNYA
Logo dan bendera Oi telah menjadi magis. Tak hanya dalam konser Iwan Fals, bahkan bendera Oi seringkali berkibar-kibar dengan perkasa di saat konser penyanyi lain. Logo Oi sudah menjadi identitas bagi mereka yang mencintai karya-karya Iwan Fals, juga bagi mereka yang menjadikan kesenian sebagai salah satu sarana untuk memaknai kehidupan, untuk menemukan makna kehidupan.
Logo Oi memiliki format standar. Dalam beberapa kesempatan sering ditemui logo Oi yang tidak standar. Format standar logo Oi dapat diklik pada gambar logo Oi untuk memperbesar.
Lantas bagaimana sejarah logo Oi hingga tercipta? Siapa sebenarnya pembuatnya? Berikut paparannya.
SEJARAH LOGO Oi
Lomba Desain Logo Oi yang diselenggarakan oleh Yayasan Orang Indonesia (YOI) diikuti ratusan peserta Silaturahmi Nasional Oi 1999 di Desa Leuwinanggung No 19, Cimanggis, Depok, Jawa Barat (Kediaman Iwan Fals) pada hari Minggu (15/8/1999) dan Senin (16/8/1999). Setiap peserta maksimal membawa 2 buah karya logo Oi.
Dalam Lomba Desain Logo Oi terpilih 2 Logo Oi karya HiO Ariyanto dari Oi Bento House Solo sebagai Juara I dan II. Penentuan pemenang Lomba Logo Oi sebagai Juara I dan II ditentukan oleh para peserta Peserta Silaturahmi Nasional Oi 1999 melalui polling dan pemilihan oleh semua peserta Silaturahmi Nasional Oi 1999.
Logo Oi karya HiO Ariyanto yang mendapat Juara I, mulai 16 Agustus 1999 (bertepatan dengan Hari Jadi Oi) dipergunakan sebagai logo resmi Organisasi Penggemar Iwan Fals atau biasa disebut Oi. Selain itu, dalam Silaturahmi Nasional Oi 1999 Lagu “Oi” karya Digo Dzulkifli dari Oi Bandung terpilih sebagai Pemenang Lomba Cipta Lagu Mars Oi. Dan ditetapkan sebagai Lagu Mars Oi.
PROFIL SINGKAT PENCIPTA LOGO Oi
  • Nama : Is Ariyanto
  • Panggilan : HiO Ariyanto
  • Pekerjaan : Staff Redaksi Harian Umum SOLOPOS
  • Alamat : Kartotiyasan RT 04/4, Jalan Manduro III, Gang: Merdeka, Kratonan, Serengan, Solo 57153
  • Email : oibentohouse@yahoo.com: oibentohouse@gmail.com
Sampai saat ini aktif sebagai: Ketua Oi Bento House, Manager Oi Bento House Band, Ketua Solo Kartunis (Sloki)
PERJALANAN SANG PENCIPTA LOGO Oi :
  • 1997, Karya Kartun Terbaik Lomba Kartun MDS Beteng Solo
  • 1999, Juara I & II Desain Logo Oi
  • 1999, Pelopor berjualan kaos & merchandiser Iwan Fals & Oi
  • 2000, Juara I Lomba Karikatur Jambore Nasional Oi di Cibubur
  • 2003, Rekor Republik Aeng-Aeng: untuk Kategori Pelopor Kartun 3 Dimensi di Solo
  • 2003, Juara Favorit “Sensasi Biru Indonesia” (Launching Rokok Bentoel Biru) di Solo Bersama Tim Oi Bento House
  • 2004, Rekor Republik Aeng-Aeng: Konser Musik Parade Band Oi dari jam 10.00 Pagi-10.00 Malam (14 band membawa lagu-lagu Iwan Fals yang berbeda sebanyak 75 lagu)
  • 2004, Juara I & II Desain Logo Ikatan Karyawan sebuah toko retail terbesar di Solo
  • 2005, Kartun karakter “Si Thole” dipakai sebagai maskot Lomba Balita & Anak Balita SOLOPOS. [redaksi] ***

Kamis, 19 Januari 2012

biografi megawati

Megawati Soekarnoputri



Megawati Soekarnoputri


Masa jabatan
23 Juli 200120 Oktober 2004
Wakil Presiden
Hamzah Haz (2004)
Pendahulu
Pengganti

Masa jabatan
20 Oktober 199923 Juli 2001
Presiden
Pendahulu
Pengganti

Mulai menjabat 
1999
Pendahulu
Tidak ada

Lahir
Kebangsaan
Partai politik
Suami/Istri
Anak
Mohammad Prananda dan Mohammad Rizki Pratama(dari Surendro (alm))
Puan Maharani(dari Taufiq Kiemas)
Orang tua
Agama
Megawati Soekarnoputri atau umum dikenal sebagai Mega (lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947; umur 64 tahun) adalah Presiden Indonesia yang kelima yang menjabat sejak 23 Juli 200120 Oktober 2004. Ia merupakan presiden wanita Indonesia pertama dan anak presiden Indonesia pertama yang mengikuti jejak ayahnya menjadi presiden. Pada 20 September 2004, ia kalah oleh Susilo Bambang Yudhoyono dalam tahap kedua pemilu presiden 2004.
Ia menjadi presiden setelah MPR mengadakan Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001. Sidang Istimewa MPR diadakan dalam menanggapi langkah Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang membekukan lembaga MPR/DPR dan Partai Golkar. Ia dilantik pada 23 Juli 2001. Sebelumnya dari tahun 1999-2001, ia menjabat Wakil Presiden di bawah Gus Dur.
Megawati juga merupakan ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sejak memisahkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia pada tahun 1999.
Kehidupan awal
Megawati adalah anak kedua Presiden Soekarno yang telah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Ibunya Fatmawati kelahiran Bengkulu di mana Sukarno dahulu diasingkan pada masa penjajahan belanda. Megawati dibesarkan dalam suasana kemewahan di Istana Merdeka.
Dia pernah menuntut ilmu di Universitas Padjadjaran di Bandung (tidak sampai lulus) dalam bidang pertanian, selain juga pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (tetapi tidak sampai lulus).
Karier politik Mega yang penuh liku seakan sejalan dengan garis kehidupan rumah tangganya yang pernah mengalami kegagalan. Suami pertamanya, seorang pilot AURI, tewas dalam kecelakaan pesawat di laut sekitar Biak, Irian Jaya. Waktu itu usia Mega masih awal dua puluhan dengan dua anak yang masih kecil. Namun, ia menjalin kasih kembali dengan seorang pria asal Mesir, tetapi pernikahannya tak berlangsung lama. Kebahagiaan dan kedamaian hidup rumah tangganya baru dirasakan setelah ia menikah dengan Moh. Taufiq Kiemas, rekannya sesama aktivis di GMNI dulu, yang juga menjadi salah seorang penggerak PDIP.
Karier Politik
Jejak politik sang ayah berpengaruh kuat pada Megawati. Karena sejak mahasiswa, saat kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Pajajaran, ia pun aktif di GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia)

1986
Tahun 1986 ia mulai masuk ke dunia politik, sebagai wakil ketua PDI Cabang Jakarta Pusat. Karier politiknya terbilang melesat. Mega hanya butuh waktu satu tahun menjadi anggota DPR RI.
1993
Dalam Kongres Luar Biasa PDI yang diselenggarakan di Surabaya 1993, Megawati terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PDI.
1996
Namun, pemerintah tidak puas dengan terpilihnya Mega sebagai Ketua Umum PDI. Mega pun didongkel dalam Kongres PDI di Medan pada tahun 1996, yang memilih Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI.
Mega tidak menerima pendongkelan dirinya dan tidak mengakui Kongres Medan. Ia masih merasa sebagai Ketua Umum PDI yang sah. Kantor dan perlengkapannya pun dikuasai oleh pihak Mega. Pihak Mega tidak mau surut satu langkah pun. Mereka tetap berusaha mempertahankan kantor DPP PDI. Namun, Soerjadi yang didukung pemerintah memberi ancaman akan merebut secara paksa kantor DPP PDI yang terletak di Jalan Diponegoro.
Ancaman Soerjadi kemudian menjadi kenyataan. Tanggal 27 Juli 1996 kelompok Soerjadi benar-benar merebut kantor DPP PDI dari pendukung Mega. Aksi penyerangan yang menyebabkan puluhan pendukung Mega meninggal itu, berbuntut pada kerusuhan massal di Jakarta yang dikenal dengan nama Peristiwa 27 Juli. Kerusuhan itu pula yang membuat beberapa aktivis mendekam di penjara.
Peristiwa penyerangan kantor DPP PDI tidak menyurutkan langkah Mega. Malah, ia makin mantap mengibarkan perlawanan. Ia memilih jalur hukum, walaupun kemudian kandas di pengadilan. Mega tetap tidak berhenti. Tak pelak, PDI pun terbalah dua: PDI di bawah Soerjadi dan PDI pimpinan Mega. Pemerintah mengakui Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI yang sah. Namun, massa PDI lebih berpihak pada Mega.
1997
Keberpihakan massa PDI kepada Mega makin terlihat pada pemilu 1997. Perolehan suara PDI di bawah Soerjadi merosot tajam. Sebagian massa Mega berpihak ke Partai Persatuan Pembangunan, yang kemudian melahirkan istilah "Mega Bintang". Mega sendiri memilih golput saat itu.
1999

Wakil Presiden RI Megawati Soekarnoputri (1999-2001)
Pemilu 1999, PDI Mega yang berubah nama menjadi PDI Perjuangan berhasil memenangkan pemilu. Meski bukan menang telak, tetapi ia berhasil meraih lebih dari tiga puluh persen suara. Massa pendukungnya, memaksa supaya Mega menjadi presiden. Mereka mengancam, kalau Mega tidak jadi presiden akan terjadi revolusi.
Namun alur yang berkembang dalam Sidang Umum 1999 mengatakan lain: memilih KH Abdurrahman Wahid sebagai Presiden. Ia kalah tipis dalam voting pemilihan Presiden: 373 banding 313 suara.
2001
Namun, waktu juga yang berpihak kepada Megawati Sukarnoputri. Ia tidak harus menunggu lima tahun untuk menggantikan posisi Presiden Abdurrahman Wahid, setelah Sidang Umum 1999 menggagalkannya menjadi Presiden. Sidang Istimewa MPR, Senin (23/7/2001), telah menaikkan statusnya menjadi Presiden, setelah Presiden Abdurrahman Wahid dicabut mandatnya oleh MPR RI.
2004
Masa pemerintahan Megawati ditandai dengan semakin menguatnya konsolidasi demokrasi di Indonesia, dalam masa pemerintahannyalah, pemilihan umum presiden secara langsung dilaksanakan dan secara umum dianggap merupakan salah satu keberhasilan proses demokratisasi di Indonesia. Ia mengalami kekalahan (40% - 60%) dalam pemilihan umum presiden 2004 tersebut dan harus menyerahkan tonggak kepresidenan kepada Susilo Bambang Yudhoyono mantan Menteri Koordinator pada masa pemerintahannya.


 Perjalanan karier
  1. Anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (Bandung), (1965)
  2. Anggota DPR-RI, (1993)
  3. Anggota Fraksi DPI Komisi IV
  4. Ketua DPC PDI Jakarta Pusat, Anggota FPDI DPR-RI, (1987-1997)
  5. Ketua Umum PDI versi
  6. Munas Kemang (1993-sekarang) PDI yang dipimpinnya berganti nama menjadi PDI Perjuangan pada 1999-sekarang
  7. Wakil Presiden Republik Indonesia, (Oktober 1999-23 Juli 2001)
  8. Presiden Republik Indonesia ke-5, (23 Juli 2001-2004)
Perjalanan pendidikan
  1. SD Perguruan Cikini Jakarta, (1954-1959)
  2. SLTP Perguruan Cikini Jakarta, (1960-1962)
  3. SLTA Perguruan Cikini Jakarta, (1963-1965)
  4. Fakultas Pertanian UNPAD Bandung (1965-1967), (tidak selesai)
  5. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1970-1972), (tidak selesai)