Foto Jepretan Hasil Karya Ketidakadilan dan Perbedaan
Ketidakadilan dan perbedaan menjadi musuh utama umat manusia.
Banyak tragedi mengiris hati yang disebabkan oleh ketidakadilan dan
adanya perbedaan ini. Berikut adalah foto hasil jepretan fotografer
dunia yang karyanya juga mendunia. Mudah-mudahan dengan foto-foto yang
mencerminkan akibat ketidakadilan dan perbedaan ini bisa menjadi
inspirasi bagi kita semua, terutama bagi penguasa agar ketidakadilan
dan perbedaan bisa dihapus di atas muka bumi ini
Omayra Sánchez
adalah salah satu dari 25000 korban bencana gunung berapi yang meletus
pada 14 November 1985.Gadis yang berusia 13 tahun itu terperangkap
selama 3 hari.Gambar ini diambil beberapa minit sebelum beliau
meninggal, dan menyebabkan kontroversi atas pemerintah Colombia yang
tidak cekap melakukan penyelamatan atas tragedi itu.
Foto ini
menunjukkan seorang pelarian Kosovo yang baru berusia 2 tahun bernama
Agim Shala sedang melewati pagar kawat berduri di lokasi kem yang
didirikan oleh Arab Saudi di Kukes,Albania.Anggota keluarga anak itu
berkumpul disitu setelah konflik Kosovo merebak.
Omayra Sánchez [1985]Photographer: Frank Fournier |
The plight of Kosovo refugees [1999]Photographer: Carol Guzy - |
Stricken child crawling towards a food camp [1994]Photographer: Kevin Carter |
Foto ini diambil pada tahun 1994 semasa krisis kebuluran di
Sudan.Gambar ini menunjukkan seorang anak yang merangkak menuju kem
bantuan makanan PBB sejauh 1 KM. Seekor burung gagak sedang menunggu
anak itu mati ..Gambar ini telah mengejutkan dunia.Tidak ada yang tahu
apa yang terjadi pada anak malang itu termasuk, dan fotographer
tersebut dikhabarkan membunuh diri seteleh menerima tekanan pelbagai
pihak kerana tidak menyelamatkan kanak-kanak itu
Gambar air pancuran di North Carolina. Budaya pengasingan kulit hitam dan kulit putih
Segregated Water Fountains [1950]Photographer: Elliott Erwitt, Magnum Photos |
Burning Monk - The Self-Immolation [1963]Photographer: Malcolm Browne |
The Triangle Shirtwaist Fire [1911] Photographer: International Ladies Garmet workers Union |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar